Bisnis Masa Depan, PEPI Jawabannya

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta perguruan tinggi untuk bersinergi membangun pertanian, salah satunya dengan pengetahuan dari para mahasiswa pertanian dapat berguna hingga sampai di level desa. Selain itu, mahasiswa juga harus diajak menjadi bibit petani milenial dengan membangun pertanian menggunakan teknologi yang semakin hari semakin canggih sehingga ilmu yang didapatkan dari kampus bisa dipraktekan di lapangan.

Disisi lain Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Pertanian Dedi Nursyamsi menegaskan perguruan tinggi terhadap pertanian harus mampu menjawab tantangan pertanian saat ini. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama perguruan tinggi pertanian harus melakukan perubahan yang lebih baik dalam meningkatkan produksi pangan. 

Bisnis masa depan yang akan eksis dalam sektor pertanian diantaranya sektor hulu, Food Procesiang and Retaail. Dengan demikian prospek Pertanian kedepan tidak hanya di aspek onfarm namun juga pada aspek hilir.

Pada hari yang bersamaan Heri Suliyanto memberikan kuliah umum video conference bertemakan Sapa Mahasiswa PEPI, yang diikuti oleh 71 mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) dari tiga program Studi (prodi) yaitu Teknologi Mekanisasi Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian dan Tata Air Pertanian, Rabu (22/4/2020) Bogor.

Dalam Kuliah umumnya beliau menyatakan bahwa PEPI kumpulan orang hebat dan harus lebih hebat. Dengan tiga prodi yang disukai oleh generasi milenial dan kelulusuannya nantinya akan menjadi Job Seeker (Teknisi dan operator handal) dan Job Creator yang andal dan ditunggu oleh petani dan penyuluh kedepanya. 

Sebagai pemacu semangat mahasiswa Heri menunjukkan keberhasilan profil Duta Petani Sandi Octa Susila seorang figure generasi milenial sukses dalam mengembangkan job creator. Pemuda berumur 26 tahun mendapatkan penghasilan Rp 500 juta per bulan dari agribisnis sayuran. Penggerak 373 petani, mengelola total 120 hektare lahan sayuran dan membawahi 50 karyawan.

  “Berkenaan dengan hal tersebut diharapkan mahasiswa PEPI sudah memiliki recana kedepan sebagai lulusan dari tiga prodi tersebut menjadi job seeker dan job creator”, Tegas Heri. Beliau menambahkan bahwa PEPI memiliki Prodi Teknologi Hasil Pertanian dimana lulusan tersebut sebagai job creator di sektor Food Procesiang and Retaail yang nantinya merupakan bisnis pertanian yang prospektif di masa depan.

Dalam kondisi pembelajaran daring on-line Learning From Home (LFH), mahasiswa juga dapat belajar di lapangan mendampingi penyuluh dan petani. Diharapkan mahasiswa memanfaatkan waktu LFH untuk mengerti kondisi dilapangan. Pada tahun ketiga mahasiswa lebih dominan di lapangan karena pendidikan yang ada di PEPI adalah vokasi dimana kompetensi ketrampilan lebih besar dibandingkan akademis. (drea).